Sunday, December 21, 2014

Pandangan Islam Terhadap Alam Semesta

Pandangan Islam Terhadap Alam Semesta



A.  Manusia
a.    Pengertian Manusia
1.      Pengertian manusia secara umum
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yang tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
2.         Pengertian manusia secara Islami
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).
Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan al-nas.
Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama anaa basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan minum (al-mu’minuum : 33).
Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam ya’ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.
Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-zumar : 27 walakad dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif.
Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.
b.    Fitrah Manusia
Fitrah adalah bahasa arab, yang arti asalnya adalah “menciptakan”. Dalam kamus Lisanul Arab, Ibnu Mandzhur menulis salah satu makna ‘fitrah’ dengan arti (Al-Ibtida wal ikhtiro / memulai dan mencipta). Sehingga dapat ditarik pengertian bahwa FITRAH adalah penciptaan awal atau asal kejadian. FITRAH adalah kondisi "default factory setting", suatu kondisi awal sesuai desain pabrik.
Karena fitrahnya manusia adalah mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT, maka manusia dengan struktur jasmani dan rohaninya pasti bisa dipakai untuk mengabdi (ibadah) kepada Allah. Rohani dan jasmani manusia pasti cocok dan pas dipakai untuk  beribadah. Sebaliknya jika dipakai maksiat (membangkang) kepada Allah pasti tidak nyaman, dan dipastikan pasti bakal cepat rusak dan celaka. Sungguh kecelakaan manusia adalah karena penyimpangan dari “FITRAHNYA”.
1.   Fitrah yang telah diberikan oleh Allah SWT adalah sebagai berikut:
Kepandaian/kepintaran.
2.   Kesempurnaan (QS 15:29)“Maka apabila AKU telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya RUH (ciptaan) KU…”
3.   Kemuliaan
4.   Kesucian
Hal tersebut merupakan modal utama manusia hidup pada 5 alam. Yaitu:
1.    Alam Amr (Alam Ruh) Karena Alloh SWT telah memberikan Fitrah kepada mereka yg masih berbentuk Ruh, maka dengan serentak mereka bersaksi : …Betul (Engkau Tuhan Kami). Kami bersaksi… (QS 7:172)..
2.   Alam Rahim (Alam Kandungan) (QS An Nahl 16:78) “Dan Alloh mengeluarkan kamu dari perut Ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Alloh memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
3.   Alam Dunia.
4.   Alam Barzah (Alam Kubur)
5.   Alam Ma’syar (Alam Akhirat/Penilaian)
B.  Alam Semesta
a.    Pengertian Alam Semesta
Alam semesta atau jagad raya dapat diartikan sebagai suatu ruangan yang maha besar, di mana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkapkan manusia. alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya.
b.    Penciptaan Alam Semesta
1.    Menurut Teori Big Bang
Alam semesta telah diciptakan sekitar 15 miliar tahun yang lalu. Tidak seorangpun tahu kenapa, mengapa, dan bagaimana alam semesta ini terbentuk. Akan tetapi, dari beberapa penelitian yang memakan waktu yang lama, bermunculanlah berbagai teori penciptaan alam semesta. Pada abad ke 19, banyak orang mempercayai teori alam semesta yang tetap. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tidak memiliki permulaan, dengan kata lain alam semesta ini telah ada sejak dahulu kala dan tidak berubah (statis). Teori ini muncul dari kalangan materialis yang tidak percaya tentang penciptaan.
Kemudian, pada abad 20 muncul suatu teori baru tentang penciptaan alam semesta, yaitu teori Big Bang. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Pada teori ini, dikatakan bahwa alam semesta terbentuk karena sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang. Teori Big Bang merupakan kebalikan dari teori alam semesta yang tetap. Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta. Banyak orang yang menganut paham materialis yang tidak percaya dan menyanggah teori ini.
Akan tetapi, tidak lama setelah teori ini muncul, banyak bukti -bukti yang ditemukan membenarkan teori ini seperti ditemukannya sisa-sisa gema radiasi dentuman dari ledakan tersebut. Sungguh menakjubkan karena sisa-sisa gema dentuman tersebut masih ada meskipun proses-proses pendinginan dari dentuman besar tersebut telah berlangsung selama 15 miliar tahun. Sisa-sisa radiasi gema tersebut dapat ditemukan pada suhu 5 kelvin. Kemudian teori Big Bang pun diterima oleh berbagai kalangan di seluruh dunia.
2.    Menurut Al Quran
Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al Anbiya ayat 30.
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu kesatuan yang padu.
Selanjutnya  Allah swt katakan menciptakan langit dari asap, sebelum Allah swt hidupkan dengan menurunkan air dari langit, pada mulanya adalah sebuah bola api yang sangat panas. Ilmu pengetahuanpun mengakui hal tersebut. Tetapi tanpa perlu pembuktian, kita tahu bahwa perut bumi masih mengandung lumpur dan lahar yang sangat panas sampai saat ini. Sebuah benda yang panas, seperti sebatang besi yang membara misalnya, apabila disiram air akan menyebabkan munculnya asap dan uap air. Demikian juga dengan bola panas bumi pada waktu air diturunkan maka dia mengeluarkan asap dan uap air. Apa bedanya asap dengan uap air ? Asap bersifat adhesive (mengikat) sedangkan uap bersifat kohesip (tidak mengikat). Asap dari bumi inilah yang kemudian Allah swt ciptakan menjadi langit yang tujuh lapis. Kemudian dalam tempurung langit yang pertama Allah ciptakan bintang-bintang. Darimana Allah swt ciptakan bintang-bintang. Wallahu a’lam, tidak ada penjelasan dalam Al Qur’an. Allah swt Kuasa menciptakan segala sesuatunya dari yang tiada menjadi ada.
3.    Karakteristik Integral Alam Semesta
Realitas yang dapat ditangkap oleh manusia melalui inderanya dan yang kita sebut dunia, memiliki sifat-sifat khas integral berikut ini:
-          Terbatas, Yaitu segala yang dapat ditangkap oleh indera, dari partikel yang paling kecil sampai bintang yang paling besar, ruang dan waktunya terbatas.
-          Berubah, yaitu segala sesuatu berubah dan tidak tahan lama.
-          Ditentukan
-          Bergantung
-          Relatf
4.    Tujuan Penciptaan Alam Semesta
Pada hakekatnya segala sesuatu yang tercipta, benda hidup maupun mati, nyata ataupun tidak, semuanya adalah milik Allah semata yang pada akhirnya semuanya akan kembali kepada-Nya. Baik secara suka atau terpaksa, segala alam yang ada itu menjadi tunduk dan patuh pada hukum dan ketetapan Allah.
Hanya karena sifat kasih dan sayang dari Allah maka manusia yangi ciptakan adalah diberi tugas sebagai kholifah di bumi ini bertugas untuk megelola, membudayakan, memanfaatkan dan melestarikan alam. Tugas tersebut diberikan kepada manusia karena Allah menciptakn manusia sebagai makhluk yang terbaik, seperti yang disebutkan dalam surat At Tiin ayat 4. Manusia di dalam kehidupannya di dunia dibekali oleh Allah dengan potensi dasar. Potensi dasar itu dapat nampak dan dilihat dalam jiwa, raga, tubuh, dan ruh.
Dari potensi dasar manusia yang berupa akal yang bisa melahirkan daya berfikir dan daya nalar, akhirnya manusia dapat menundukkan, menguasai, dan memanfaatkan alam. Dengan akal itu pula manusia dapat mengamati, meneliti, menganalisis gejala-gejala alam yang timbul, dan menguasai rahasia-rahasianya. Sehingga pada puncak penelitian dan penemuannya itu, akan wujud dan keagungan Allah sebagai penciptanya.
Dengan demikian, tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga  bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
                         
5.         Mekanisme Alam Semesta (Sunnatullah)
Mekanisme alam atau sunnatullah adalah suatu ketentuan yang telah ditetapkan Allah demi keteraturan, keserasian, dan keharmonisan alam jagat raya ini serta kesejahteraan manusia yang hidup di dunia ini. Atau dengan kata lain, sunnatullah dapat diartikan sebagai hukum-hukum Allah yang berlaku di alam raya ini atau biasa disebut sebagai hukum alam. Hukum-hukum Allah diantaranya ada hukum yang berkaitan dengan alam raya dan ada pula hukum yang berkaitan dengan manusia. Kalau hukum Allah yang berlaku bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, disebut sunnatullah, kalau hukum yang berlaku antara manusia dengan alam disebut dengan takdir.
C.  Hubungan Manusia Dengan Alam Semesta
a.       Hubungan Historis
Asal usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta ini dilandaskan pada adanya persamaan bentuk morfologis dan fisiologis (dan alasan yang bersifat ideologis). Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal usul manusia yang dikaitkan dengan primata. Penciptaan manusia pada awal kehidupan dari Ramapithecus-oseopithecus-Australopithecus-Pitecanthropus Erectus-Neandertal-Homo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini. Dari evolusi awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada hubungan historis/sejarah antara manusia dan alam semesta.
Kerumitan yang ada pada persoalan asal usul manusia hampir sama dengan kerumitan asal usul alam semesta. Apalagi jika dihubungkan bahwa evolusi manusia dahulu sampai sekarang sesungguhnya menyangkut perubahan gejala-gejala jagat raya/alam meliputi tingkah laku, unsur, atom, dan elemen. Dari hal itulah terdapat hubungan historis antara manusia dan alam semesta.
b.      Hubungan Fungsional
            Proses penciptaan manusia adalah integral dari alam semesta. Dalam sisitem kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Karena memiliki keunggulan dalam system kesadaran, maka alam semesta menjadi obyek yang penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan pengetahuan terhadap alam dan teknologi yang diterapkannya, menempatkan alam semesta dalam posisi sebagai sumber kehidupan yang tidak terbatas bagi manusia. Maka wajarlah jika semakin dalam pengetahuan semakin terasa hubungan antara fungsi manusia dan fungsi alam.
Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT. 
DAFTAR PUSTAKA

DEPAG RI. 2000. Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : PT Bulan Bintang.
DEPAG RI. 2001. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, DEPAG.
Endratno, Hemin. 2005. Diklat Ajar Studi Islam 3.

DOWNLOAD LAGU BETUNAAN DAN JALAN JALAN KE PENDOPO EMPAT LAWANG

LAGU BETUNAAN DOWNLOAD DISINI

Saturday, December 20, 2014

Guru Melukis Masa Depan Indonesia

Guru Melukis Masa Depan Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan potensi yang luar biasa banyak. Cara paling ampuh untuk memenangkan masa depan adalah dengan meningkatkan kualitas manusianya. Dalam hal ini, peran terbesar ada di bidang pendidikan dan guru pada posisi sangat strategis dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Guru adalah pelukis wajah masa depan Indonesia.

Menyadari betapa penting peran guru dalam menentukan nasib bangsa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggagas berbagai macam program untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru.

Dalam hal kesejahteraan, Kemendikbud tengah mengupayakan peningkatan pendapatan dan mengurangi pengeluaran guru. Perihal meningkatkan pendapatan guru merupakan bagian tugas Kemendikbud, sedangkan yang bertugas mengurangi pengeluaran guru adalah masyarakat.

Oleh karena itu, Kemendikbud mengajak seluruh rakyat untuk mengurangi pengeluaran guru. Jika mempunyai usaha, misalnya bengkel motor atau toko, berilah diskon untuk guru yang telah berjasa hingga seseorang berhasil memiliki sebuah usaha. Begitu pula dengan orang-orang yang mempunyai usaha lainnya, misalnya transportasi atau kursus.

Ini namanya gerakan. Memanggil semua orang untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan, melalui menyejahterakan guru dengan cara membantu mengurangi pengeluarannya.

Untuk gerakan demikian ini, pemerintah siap memfasilitasi. Data guru, misalnya alamat rumah, pemerintah mempunyainya dan siap menyerahkannya jika ada seseorang atau perusahaan yang berniat membantu guru. Jadi, tugas pemerintah menjadi fasilitator dan seluruh rakyat ikut terlibat di dalamnya, sehingga tidak semua permasalahan diselesaikan sendiri oleh pemerintah.

Cara lama, pemerintah sendiri yang melakukannya. Maka dari itu, pada kesempatan ini saya mengatakan bahwa pendidikan harus berubah, dari program menjadi gerakan. Pemerintah bukan yang menyusun budget untuk guru, tapi menyusun alamat para guru. Lalu, memanggil semua orang untuk membantu mereka.

Ibarat sebuah berita, saat ini kita harus pindah dari ensiklopedia Britannica ke Wikipedia. Kalau Britannica, semua dilakukan sendiri oleh penyelanggara Britannica itu. Rakyat hanya membacanya. Sedangkan kalau Wikipedia, semua ikut terlibat. Jadi, kita tidak membuat aturan tapi hanya membuat atau menyiapkan platform. Semua orang bisa melibatkan diri.

Sedangkan dalam hal peningkatan kualitas guru, Kemendikbud menyelenggarakan program yang di antaranya berupa pelatihan dan pengayaan metode mengajar dan mendidik. Kemendikbud berharap, seluruh guru di Indonesia mempunyai kesempatan belajar yang tidak kalah dengan mereka yang berada di perguruan tinggi. Untuk itu, kesempatan belajar dan meneliti sepatutnya diberikan kepada setiap guru.

Program peningkatkan kualitas guru, termasuk memperbaiki kualitas Imtaq-nya. Inputnya harus diperbaiki. Kalau inputnya baik, pengembangannya akan jauh lebih baik. Oleh karena itu, kita mengundang putera-puteri Indonesia untuk jadi guru. Mereka bukan akan mengajar, juga bukan akan mendidik, saya mengundang mereka untuk melukis wajah masa depan Indonesia. Gambar apa yang mereka lakukan sekarang, dampaknya besar.

Saya tekankan bahwa menjadi guru bukan sebuah pengorbanan, melainkan sebuah kehormatan karena mewakili bangsa di depan ruang kelas untuk melukis wajah masa depan Indonesia. Kebanggaan menjadi guru tidak bisa dirupiahkan. Untuk itu, saya merasa perlu mengembalikan kebanggan itu dan menunjukkan bahwa menjadi guru berarti mewakili seluruh bangsa untuk melukis wajah masa depan Indonesia. (***/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Download Lagu untuk Latihan Vokal Teodora Sava- Listen

Download Lagu untuk Latihan Vokal Teodora Sava- Listen Download Disini

Kesejahteraan Guru

Tentang Kesejahteraan Guru

Menambah penghasilan pada satu sisi, kemudian mengurangi pengeluaran pada sisi lain merupakan langkah menuju kesejahteraan ekonomi. Apabila hal itu dikaitkan dengan langkah menyesejahterakan guru di Indonesia, menambah penghasilan adalah urusan pemerintah daerah/pusat. Sedangkan mengurangi pengeluaran adalah urusan masing-masing guru, serta masyarakat yang menaruh simpati dan empati terhadap kehidupan guru.

Pada beberapa tahun terakhir ini, peran pemerintah terhadap guru, khususnya guru pegawai negeri sipil (PNS) sudah cukup baik. Bahkan sangat baik, terutama bagi guru PNS di pemerintah daerah yang APBD-nya tinggi seperti Pemerintah Provinsi DKI. Guru PNS selain bergaji cukup, mereka juga menerima tunjangan sertifiksi dan lain sebagainya. Pendek kata, guru PNS cukup sejahtera.

Namun, bagaimana dengan guru non-PNS alias guru honorer dan guru di sekolah swasta kecil? Tentu saja guru honorer dan swasta kecil tidak seberuntung guru PNS, karena mereka tidak menikmati gaji sebesar guru PNS. Begitu pula dengan tunjangan lainnya, seperti tunjangan sertifikasi, tidak semua guru menerimanya. Ada pula guru honorer yang hanya menerima honor Rp 200.000 hingga Rp 300.000 setiap bulan. Jauh lebih kecil dibandingkan dengan upah minimum regional (UMR) di daerah manapun di Indonesia. Padahal mereka bekerja penuh waktu dan memiliki tanggung jawab sama dengan guru PNS.

Ketimpangan kesejahteraan guru PNS dan honorer seperti itu juga disampaikan oleh guru berprestasi 2014. Sebut saja Evi Sulistyaningsih, guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Berau, Kalimantan Timur, yang merasakan bahwa peran pemerintah terhadap guru PNS sudah lebih baik, apalagi ditambah adanya tunjangan sertifikasi. Namun, hal ini tidak dirasakan oleh guru honor, yang menurutnya kurang diperhatikan oleh pemerintah. Pekerjaan mereka sama dengan guru PNS, namun honor mereka jauh dari layak. Untuk itu, diharapkan agar pemerintah memerhatikan nasib guru honor, setidaknya ada upah minimum bagi mereka.

Harapan seperti yang dikemukakan oleh seorang guru dari Berau itu boleh jadi merupakan harapan semua guru, baik yang berstatus PNS maupun honorer. Sangat mudah menemukan fakta bahwa di satu sekolah guru PNS dan honorer memiliki beban sama, namun pendapatan yang diterima jauh berbeda. Hal ini yang menjadikan guru PNS terkadang merasa “berdosa” dengan rekan sepenanggungannya.

Memang harus diakui, mengurai masalah guru hononer atau swasta kecil tidaklah mudah karena menyangkut para pihak. Diperlukan keseriusan dan komitmen tinggi untuk menyelesaikan masalah itu.

Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan guru honorer bergantung pada pemda dan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendikbud. Tentu saja “bola” ada di tangan pemda, karena tanggung jawabnya terkait anggaran untuk guru honorer lebih besar. Sehingga besaran anggaran yang disediakan pemda mempengaruhi honor yang diterima guru honorer. Semakin tinggi APBD-nya, secara teori akan semakin sejahtera pula guru-gurunya. Jadi, jumlah pendapatan maupun honor yang diterima guru di satu daerah dan daerah lain boleh jadi tidaklah sama.

Kita berharap kedua belah pihak (pemda dan Kemendikbud) dapat menjalin kerja sama secara baik, sehingga persoalan pendidikan, termasuk yang berhubungan dengan guru honorer, dapat diselesaikan secara baik pula.

Bagaimana pun, guru honorer merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah upaya mencerdaskan anak bangsa. Mereka, para guru honorer itu, juga tak dapat dipisahkan dari gerakan nasional yang bernama ‘Revolusi Mental’ yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Gerakan ini tentu menempatkan guru pada posisi strategis dalam revolusi mental di bidang pendidikan. (*/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

download Vidio Vokalis Cewek Keren lagu Listen Beyonce Knowles

Lihat Vidio Vokalis Cewek Keren lagu Listen Beyonce-Knowles- Lihat Disini

download drummer cewek keren lagu payphone

download drummer cewek keren lagu payphone download disini

DOWNLOAD NIP SEMUA FORMASI TERBARU PER 20 DESEMBER 2014

UPDATE NIP SEMUA FORMASI TERBARU PER 20 DESEMBER 2014  DOWNLOAD DISINI

Friday, December 5, 2014

Berita Buruk Pendidikan Indonesia

Berita Buruk Pendidikan Indonesia

Jakarta, Kemendikbud --- Indonesia sejak jaman kemerdekaan berusaha memberikan layanan pendidikan yang baik untuk masyarakat, semua terbukti dari prestasi yang sudah diraih hingga saat ini. Dibalik itu, banyak masalah yang belum terselesaikan. “Selain berita baik mengenai prestasi Indonesia sejak dulu, ada pula berita buruknya,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada acara silaturahim dengan kepala Dinas Pendidikan Senin (1/12/2014) di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Mendikbud menjelaskan 75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan. Berdasarkan pemetaan Kemendikbud terhadap 40.00 sekolah pada tahun 2012, diketahui bahwa isi, proses, fasilitas, dan pengelolaan sebagian besar sekolah saat ini masih belum sesuai dengan standar pendidikan yang baik seperti diamanatkan Undang-Undang.

Selain itu nilai rata-rata uji kompetensi guru yang diharapkan standarnya 70 belum bisa terpenuhi. “Nilai rata-rata guru kita, yang kita harapkan 70 namun yang sekarang baru 44,5,” ujar Mendikbud. Maka dari itu pengembangan dan pembinaan guru menjadi fokus utama pemerintah ke depan. Mendikbud menambahkan bila kompetensi guru memenuhi standar yang ada, maka layanan pendidikan yang baik bisa terwujud.

Posisi Indonesia di beberapa hasil analisis mengenai pendidikan juga menunjukan bahwa masih banyak yang perlu dievaluasi dan diperbaiki. “Kita posisinya nomor 40 dari 40 negara, apapun cara yang kita siapkan, apapun kesiapannya, apapun alasannya, fakta ini terjadi,” kata Mendikbud.

Ini semua karena kurangnya keseriusan dalam mempersiapkan layanan pendidikan yang baik, serta masih kurangnya motivasi dari para siswa dalam mendapatkan pendidikan.”Selama satu dekade ini kita stagnan, sementara yang lain sedang mempersiapkan pertarungan dunia,” ujar Mendikbud. Untuk itu perlu ada keseriusan dalam memperbaiki kondisi tersebut, serta dukungan dari berbagai pihak. (Harriswara Akeda/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)
Foto: Berita Buruk Pendidikan Indonesia

Jakarta, Kemendikbud --- Indonesia sejak jaman kemerdekaan berusaha memberikan layanan pendidikan yang baik untuk masyarakat, semua terbukti dari prestasi yang sudah diraih hingga saat ini. Dibalik itu, banyak masalah yang belum terselesaikan. “Selain berita baik mengenai prestasi Indonesia sejak dulu, ada pula berita buruknya,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada acara silaturahim dengan kepala Dinas Pendidikan Senin (1/12/2014) di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Mendikbud menjelaskan 75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan. Berdasarkan pemetaan Kemendikbud terhadap 40.00 sekolah pada tahun 2012, diketahui bahwa isi, proses, fasilitas, dan pengelolaan sebagian besar sekolah saat ini masih belum sesuai dengan standar pendidikan yang baik seperti diamanatkan Undang-Undang.

Selain itu nilai rata-rata uji kompetensi guru yang diharapkan standarnya 70 belum bisa terpenuhi. “Nilai rata-rata guru kita, yang kita harapkan 70 namun yang sekarang baru 44,5,” ujar Mendikbud. Maka dari itu pengembangan dan pembinaan guru menjadi fokus utama pemerintah ke depan. Mendikbud menambahkan bila kompetensi guru memenuhi standar yang ada, maka layanan pendidikan yang baik bisa terwujud.

Posisi Indonesia di beberapa hasil analisis mengenai pendidikan juga menunjukan bahwa masih banyak yang perlu dievaluasi dan diperbaiki. “Kita posisinya nomor 40 dari 40 negara, apapun cara yang kita siapkan, apapun kesiapannya, apapun alasannya, fakta ini terjadi,”  kata Mendikbud.

Ini semua karena kurangnya keseriusan dalam mempersiapkan layanan pendidikan yang baik, serta masih kurangnya motivasi dari para siswa dalam mendapatkan pendidikan.”Selama satu dekade ini kita stagnan, sementara yang lain sedang mempersiapkan pertarungan dunia,” ujar Mendikbud. Untuk itu perlu ada keseriusan dalam memperbaiki kondisi tersebut, serta dukungan dari berbagai pihak. (Harriswara Akeda/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

download Permendikbud Terbaru 2014 / PERMEN 104

Tim Evaluasi Kurikulum 2013 Temui Mendikbud

Tim Evaluasi Kurikulum 2013 Temui Mendikbud

Jakarta, Kemendikbud --- Sesuai waktu yang telah ditetapkan, tim evaluasi Kurikulum 2013 memberikan hasil evaluasinya kepada Mendikbud Anies Baswedan, Rabu, (03/12/2014). Dalam rapat dengan Mendikbud, Ketua tim evaluasi yang juga mantan Dirjen Pendidikan Dasar, Suyanto, mengatakan ada tiga opsi yang dapat dilakukan terhadap implementasi Kurikulum 2013.

Opsi pertama adalah menghentikan implementasi Kurikulum 2013 sambil menyempurnakan seluruh komponen dan perangkat Kurikulum 2013. Opsi kedua, meneruskan implementasi Kurikulum 2013 untuk sekolah yang sudah siap melaksanakan sambil melakukan perbaikan. Opsi ketiga, meneruskan implementasi Kurikulum 2013 di seluruh sekolah sambil melakukan perbaikan. Dalam memberikan rekomendasi tiga opsi tersebut kepada Mendikbud, tim evaluasi juga memberikan pertimbangan kebijakan dan implikasi opsi.

Suyanto mengatakan, ada satu hal yang mencuat dalam rapat tersebut, yaitu rencana membuat prototipe sekolah yang baik dalam implementasi Kurikulum 2013. “Itu (membuat prototipe), yang berperan utama adalah guru dan kepala sekolah. Guru dan kepala sekolah harus dilatih secara benar dan betul-betul memiliki kompetensi,” ujarnya usai melaporkan hasil evaluasi Kurikulum 2013, di Gedung Ki Hadjar Dewantara Kemendikbud, Jakarta, (03/12/2014).

Sekolah yang bisa menjadi sekolah prototipe itu, katanya, bisa merupakan sekolah yang sejak 2013 sudah menjalankan Kurikulum 2013, yaitu sebanyak 6.326 sekolah, maupun sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013. “Tapi kita periksa dulu kesiapannya,” tutur Suyanto.

Ia mengatakan, Mendikbud meminta tim evaluasi Kurikulum 2013 untuk mengembangkan rencana prototipe itu, dan melakukan penggandaan. “Dibuat kloning. Kalau prototipe yang 6.000 sudah hebat, akan dikloning kemana-mana. Bupati-bupati mau ditelepon Pak Menteri supaya melakukan penggandaan atau multiplikasi dari proses yang telah dilakukan di sekolah-sekolah model atau di sekolah prototipe itu,” katanya.

Rencana membuat prototipe tersebut dinilainya sesuai dengan salah satu teori belajar. “Teori mengatakan ketika orang belajar melihat sebuah model maka akan lebih cepat belajarnya,” ujar Suyanto. Pengembangan prototipe itu akan dilakukan secepat-cepatnya, dengan tujuan membuat sekolah prototipe sebanyak-banyaknya.

Ia juga mengatakan, jika opsi kedua menjadi pilihan, maka sekolah yang merasa kesulitan dalam implementasi Kurikulum 2013 boleh kembali menggunakan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2006. Namun dari hasil evaluasi dan opsi yang diberikan tim evaluasi tersebut, keputusan berada di tangan Mendikbud. Mendikbud sendiri yang akan berbicara di depan publik tentang kebijakan yang akan dilakukan terkait implementasi Kurikulum 2013. (Desliana Maulipaksi/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)
Foto: Tim Evaluasi Kurikulum 2013 Temui Mendikbud

Jakarta, Kemendikbud --- Sesuai waktu yang telah ditetapkan, tim evaluasi Kurikulum 2013 memberikan hasil evaluasinya kepada Mendikbud Anies Baswedan, Rabu, (03/12/2014). Dalam rapat dengan Mendikbud, Ketua tim evaluasi yang juga mantan Dirjen Pendidikan Dasar, Suyanto, mengatakan ada tiga opsi yang dapat dilakukan terhadap implementasi Kurikulum 2013.

Opsi pertama adalah menghentikan implementasi Kurikulum 2013 sambil menyempurnakan seluruh komponen dan perangkat Kurikulum 2013. Opsi kedua, meneruskan implementasi Kurikulum 2013 untuk sekolah yang sudah siap melaksanakan sambil melakukan perbaikan. Opsi ketiga, meneruskan implementasi Kurikulum 2013 di seluruh sekolah sambil melakukan perbaikan. Dalam memberikan rekomendasi tiga opsi tersebut kepada Mendikbud, tim evaluasi juga memberikan pertimbangan kebijakan dan implikasi opsi.

Suyanto mengatakan, ada satu hal yang mencuat dalam rapat tersebut, yaitu rencana membuat prototipe sekolah yang baik dalam implementasi Kurikulum 2013. “Itu (membuat prototipe), yang berperan utama adalah guru dan kepala sekolah. Guru dan kepala sekolah harus dilatih secara benar dan betul-betul memiliki kompetensi,” ujarnya usai melaporkan hasil evaluasi Kurikulum 2013, di Gedung Ki Hadjar Dewantara Kemendikbud, Jakarta, (03/12/2014).

Sekolah yang bisa menjadi sekolah prototipe itu, katanya, bisa merupakan sekolah yang sejak 2013 sudah menjalankan Kurikulum 2013, yaitu sebanyak 6.326 sekolah, maupun sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013. “Tapi kita periksa dulu kesiapannya,” tutur Suyanto.

Ia mengatakan, Mendikbud meminta tim evaluasi Kurikulum 2013 untuk mengembangkan rencana prototipe itu, dan melakukan penggandaan. “Dibuat kloning. Kalau prototipe yang 6.000 sudah hebat, akan dikloning kemana-mana. Bupati-bupati mau ditelepon Pak Menteri supaya melakukan penggandaan atau multiplikasi dari proses yang telah dilakukan di sekolah-sekolah model atau di sekolah prototipe itu,” katanya.

Rencana membuat prototipe tersebut dinilainya sesuai dengan salah satu teori belajar. “Teori mengatakan ketika orang belajar melihat sebuah model maka akan lebih cepat belajarnya,” ujar Suyanto. Pengembangan prototipe itu akan dilakukan secepat-cepatnya, dengan tujuan membuat sekolah prototipe sebanyak-banyaknya.

Ia juga mengatakan,  jika opsi kedua menjadi pilihan, maka sekolah yang merasa kesulitan dalam implementasi Kurikulum 2013 boleh kembali menggunakan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2006. Namun dari hasil evaluasi dan opsi yang diberikan tim evaluasi tersebut, keputusan berada di tangan Mendikbud. Mendikbud sendiri yang akan berbicara di depan publik tentang kebijakan yang akan dilakukan terkait implementasi Kurikulum 2013. (Desliana Maulipaksi/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Mendikbud Tengah Kaji Keberlanjutan dan Reposisi Ujian Nasional


Mendikbud Tengah Kaji Keberlanjutan dan Reposisi Ujian Nasional

Jakarta, Kemendikbud --- Salah satu isu pendidikan yang tidak pernah usang menjadi perbincangan banyak pihak adalah ujian nasional (UN). Isu ini selalu hangat dibahas. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengaku tengah mengkaji keberlanjutan dan reposisi UN.

Menurut Mendikbud, kajian tersebut dilakukan untuk mencari titik temu antara dua sisi pelaksanaan UN. “Satu sisi, kita ingin memastikan bahwa anak-anak memiliki standar yang baik dan memadai. Tetapi di sisi lain, membuat proses ujian atau tes bukan sesuatu yang membebani, mengerikan, bahkan mengubah orientasi belajar,” tutur Mendikbud dalam acara “Silaturahim dengan Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia” di Plaza Insan Berprestasi, kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12).

Mendikbud menyebut, begitu siswa naik kelas 3 seluruh kegiatan sekolah berhenti, kecuali latihan ujian. Orientasi belajar semacam ini tidak akan membuat anak menjadi pembelajar (learning), tetapi hanya sekadar studying. “Belajar untuk menghadapi tes/ujian,” lanjutnya.

Untuk itu, dalam paparannya Mendikbud mengungkapkan, perlunya merancang alat akuntabilitas yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder. Paradigmanya adalah pemerintah sebagai pompa yang menolong dan memberdayakan siswa sejak dini, bukan sekadar penyaring yang menghakimi dan menghukumi siswa di ujung. “Yang pasti, orientasinya bukan untuk kepentingan pemerintah, bukan juga penyelenggara pendidikan. Orientasinya adalah mengubah perilaku belajar anak-anak kita,” jelas Mendikbud. (Ratih Anbarini/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Foto: Mendikbud Tengah Kaji Keberlanjutan dan Reposisi Ujian Nasional 

Jakarta, Kemendikbud --- Salah satu isu pendidikan yang tidak pernah usang menjadi perbincangan banyak pihak adalah ujian nasional (UN). Isu ini selalu hangat dibahas. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengaku tengah mengkaji keberlanjutan dan reposisi UN.

Menurut Mendikbud, kajian tersebut dilakukan untuk mencari titik temu antara dua sisi pelaksanaan UN. “Satu sisi, kita ingin memastikan bahwa anak-anak memiliki standar yang baik dan memadai. Tetapi di sisi lain, membuat proses ujian atau tes bukan sesuatu yang membebani, mengerikan, bahkan mengubah orientasi belajar,” tutur Mendikbud dalam acara “Silaturahim dengan Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia” di Plaza Insan Berprestasi, kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12).

Mendikbud menyebut, begitu siswa naik kelas 3 seluruh kegiatan sekolah berhenti, kecuali latihan ujian. Orientasi belajar semacam ini tidak akan membuat anak menjadi pembelajar (learning), tetapi hanya sekadar studying. “Belajar untuk menghadapi tes/ujian,” lanjutnya.

Untuk itu, dalam paparannya Mendikbud mengungkapkan, perlunya merancang alat akuntabilitas yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder. Paradigmanya adalah pemerintah sebagai pompa yang menolong dan memberdayakan siswa sejak dini, bukan sekadar penyaring yang menghakimi dan menghukumi siswa di ujung. “Yang pasti, orientasinya bukan untuk kepentingan pemerintah, bukan juga penyelenggara pendidikan. Orientasinya adalah mengubah perilaku belajar anak-anak kita,” jelas Mendikbud. (Ratih Anbarini/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Kemendikbud Lakukan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013


Banyak Masalah, Kemendikbud Lakukan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013

Jakarta, Kemendikbud --- Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah melakukan evaluasi Kurikulum 2013. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, evaluasi tersebut dilakukan bukan untuk mengubah Kurikulum 2013, tapi untuk menyempurnakan kurikulum baru tersebut, karena banyak masalah dalam pelaksanaannya.

"Kami tidak berniat mengganti kurikulum. Kami hanya ingin melakukan evaluasi untuk menyempurnakan kurikulum itu," ujar Mendikbud usai acara silaturahim dengan kepala dinas pendidikan se-Indonesia, Jakarta (01/12/2014).

Ia mengakui ada beberapa masalah yang harus diperbaiki dalam implementasi Kurikulum 2013. Salah satunya adalah penerapan Kurikulum 2013 yang terburu-buru tanpa melakukan evaluasi terlebih dahulu. Padahal, katanya, sudah ada aturan yang mengharuskan evaluasi sebelum suatu kurikulum digunakan.

Tim evaluasi Kurikulum 2013 yang dibentuk Mendikbud diketuai oleh Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang juga mantan Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud, Suyanto. Suyanto mengatakan, ada tiga opsi dalam evaluasi Kurikulum 2013. Pertama, menghentikan total Kurikulum 2013. Kedua, sekolah yang selama ini nyaman dan tidak bermasalah menjalankan K13, diputuskan tetap menjalankannya. Dan ketiga, menjalankan Kurikulum 2013 sama seperti saat ini, yakni untuk semua unit sekolah di Indonesia. Namun ada beberapa evaluasi dalam pelaksanaannya, seperti pengadaan buku dan pelatihan guru.

Dalam melakukan evaluasi Kurikulum 2013, Mendikbud dan tim evaluasi juga mempertimbangkan masukan dan kritik dari pemerintah daerah maupun guru dan siswa yang telah menjalankan implementasi Kurikulum 2013. Salah satu yang dibahas oleh tim evaluasi adalah penyesuaian kurikulum antara daerah dan kota.

Sebelumnya banyak pihak yang mempertanyakan keberlanjutan Kurikulum 2013 karena tertuang dalam sembilan agenda perubahan atau Nawa Cita yang menjadi visi-misi pemerintahan Jokowi-JK. Dalam Nawa Cita disebutkan beberapa misi yang terkait dengan pendidikan, di antaranya menghilangkan model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional, membangun pendidikan kewarganegaraan, dan memperkuat pendidikan ke-bhineka-an. (Desliana Maulipaksi/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Foto: Banyak Masalah, Kemendikbud Lakukan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013

Jakarta, Kemendikbud --- Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah melakukan evaluasi Kurikulum 2013. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, evaluasi tersebut dilakukan bukan untuk mengubah Kurikulum 2013, tapi untuk menyempurnakan kurikulum baru tersebut, karena banyak masalah dalam pelaksanaannya.

"Kami tidak berniat mengganti kurikulum. Kami hanya ingin melakukan evaluasi untuk menyempurnakan kurikulum itu," ujar Mendikbud usai acara silaturahim dengan kepala dinas pendidikan se-Indonesia, Jakarta (01/12/2014).

Ia mengakui ada beberapa masalah yang harus diperbaiki dalam implementasi Kurikulum 2013. Salah satunya adalah penerapan Kurikulum 2013 yang terburu-buru tanpa melakukan evaluasi terlebih dahulu. Padahal, katanya, sudah ada aturan yang mengharuskan evaluasi sebelum suatu kurikulum digunakan.

Tim evaluasi Kurikulum 2013 yang dibentuk Mendikbud diketuai oleh Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang juga mantan Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud, Suyanto. Suyanto mengatakan, ada tiga opsi dalam evaluasi Kurikulum 2013. Pertama, menghentikan total Kurikulum 2013. Kedua, sekolah yang selama ini nyaman dan tidak bermasalah menjalankan K13, diputuskan tetap menjalankannya. Dan ketiga, menjalankan Kurikulum 2013 sama seperti saat ini, yakni untuk semua unit sekolah di Indonesia. Namun ada beberapa evaluasi dalam pelaksanaannya, seperti pengadaan buku dan pelatihan guru.

Dalam melakukan evaluasi Kurikulum 2013, Mendikbud dan tim evaluasi juga mempertimbangkan masukan dan kritik dari pemerintah daerah maupun guru dan siswa yang telah menjalankan implementasi Kurikulum 2013. Salah satu yang dibahas oleh tim evaluasi adalah penyesuaian kurikulum antara daerah dan kota.

Sebelumnya banyak pihak yang mempertanyakan keberlanjutan Kurikulum 2013 karena tertuang dalam sembilan agenda perubahan atau Nawa Cita yang menjadi visi-misi pemerintahan Jokowi-JK. Dalam Nawa Cita disebutkan beberapa misi yang terkait dengan pendidikan, di antaranya menghilangkan model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional, membangun pendidikan kewarganegaraan, dan memperkuat pendidikan ke-bhineka-an. (Desliana Maulipaksi/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Thursday, December 4, 2014

Mendikbud Blusukan hormat kepada guru Honor

Mendikbud Jawab Surat Terbuka tentang Guru Honorer Maman Supratman

Jakarta, Kemendikbud --- Nama Maman Supratman beberapa hari belakangan ini mencuat di media sosial. Ia adalah guru honorer aktif selama 40 tahun asal Bekasi yang berusia 75 tahun. Nama tersebut muncul dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November.

Dalam surat itu disebutkan, sebagai guru honorer, Maman mengabdi dengan penuh kesetiaan dan loyal mengajar di sekolah negeri tanpa mengeluh. Bahkan Maman dianggap mampu mengilhami rekan guru lainnya yang lebih muda dari usianya. Pria ini juga masih berprestasi hingga saat ini, di antaranya melestarikan angklung dan kesenian tradisional lainnya. Penulis surat meminta kepada Mendikbud agar Maman mendapatkan penghargaan sebagai guru mulya.

Menjawab surat tersebut, Mendikbud mengatakan, kini saatnya mengubah cara pandang masyarakat terhadap guru. “Kita harus melihat guru sebagai profesi yang mulia. Terlepas dari berbagai macam persoalan yang meliputi guru, kita harus menjadikan mereka sebagai orang-orang penting. VIP-kan guru-guru kita!” tegas Mendikbud dalam acara Silaturahim dengan Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12).

Menurut Mendikbud, tugas pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan guru. Sementara tanggung jawab masyarakat adalah menurunkan pengeluaran guru. Jika kedua hal ini sama-sama dilakukan, maka guru akan semakin sejahtera. “Ajak seluruh masyarakat menurunkan biaya. Beri diskon kepada guru,” tuturnya.

Mendikbud memberikan contoh partisipasi masyarakat yang menurunkan biaya pengeluaran guru. Contoh itu datang dari sebuah bengkel kecil di Yogyakarta yang sempat ia kunjungi beberapa hari yang lalu. “Bengkel ini memberikan diskon 50 persen untuk jasa dan 15 persen untuk suku cadang khusus untuk guru,” katanya.

Dalam bahan paparannya di hadapan perwakilan pemerintah daerah yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan, Mendikbud mengingatkan agar semua pihak melepaskan guru dari semua kepentingan politik praktis, baik di pusat maupun di daerah. Mantan Rektor Universitas Paramadina ini kembali menegaskan agar tidak memandang masalah pendidikan sebagai tugas pemerintah semata. Pendidikan harus menjadi tanggung jawab semua orang dan jika ini dilakukan, maka efeknya akan sangat luar biasa. “Peraturan memang mudah dibuat, namun akan lebih dahsyat jika itu adalah datang dari panggilan hati semua orang yang sudah merasakan manfaat pendidikan di Indonesia,” kata Mendikbud. (Ratih Anbarini/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)
Foto: Mendikbud Jawab Surat Terbuka tentang Guru Honorer Maman Supratman

Jakarta, Kemendikbud --- Nama Maman Supratman beberapa hari belakangan ini mencuat di media sosial. Ia adalah guru honorer aktif selama 40 tahun asal Bekasi yang berusia 75 tahun. Nama tersebut muncul dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November.

Dalam surat itu disebutkan, sebagai guru honorer, Maman mengabdi dengan penuh kesetiaan dan loyal mengajar di sekolah negeri tanpa mengeluh. Bahkan Maman dianggap mampu mengilhami rekan guru lainnya yang lebih muda dari usianya. Pria ini juga masih berprestasi hingga saat ini, di antaranya melestarikan angklung dan kesenian tradisional lainnya. Penulis surat meminta kepada Mendikbud agar Maman mendapatkan penghargaan sebagai guru mulya.

Menjawab surat tersebut, Mendikbud mengatakan, kini saatnya mengubah cara pandang masyarakat terhadap guru. “Kita harus melihat guru sebagai profesi yang mulia. Terlepas dari berbagai macam persoalan yang meliputi guru, kita harus menjadikan mereka sebagai orang-orang penting. VIP-kan guru-guru kita!” tegas Mendikbud dalam acara Silaturahim dengan Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12).

Menurut Mendikbud, tugas pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan guru. Sementara tanggung jawab masyarakat adalah menurunkan pengeluaran guru. Jika kedua hal ini sama-sama dilakukan, maka guru akan semakin sejahtera. “Ajak seluruh masyarakat menurunkan biaya. Beri diskon kepada guru,” tuturnya.

Mendikbud memberikan contoh partisipasi masyarakat yang menurunkan biaya pengeluaran guru. Contoh itu datang dari sebuah bengkel kecil di Yogyakarta yang sempat ia kunjungi beberapa hari yang lalu. “Bengkel ini memberikan diskon 50 persen untuk jasa dan 15 persen untuk suku cadang khusus untuk guru,” katanya.

Dalam bahan paparannya di hadapan perwakilan pemerintah daerah yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan, Mendikbud mengingatkan agar semua pihak melepaskan guru dari semua kepentingan politik praktis, baik di pusat maupun di daerah. Mantan Rektor Universitas Paramadina ini kembali menegaskan agar tidak memandang masalah pendidikan sebagai tugas pemerintah semata. Pendidikan harus menjadi tanggung jawab semua orang dan jika ini dilakukan, maka efeknya akan sangat luar biasa. “Peraturan memang mudah dibuat, namun akan lebih dahsyat jika itu adalah datang dari panggilan hati semua orang yang sudah merasakan manfaat pendidikan di Indonesia,” kata Mendikbud. (Ratih Anbarini/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Download Lagu Empat Lawang


Download Lagu Empat Lawang DISINI

panduan penilaian

download permendikbud

download rpp kurikulum 2013 kelas 1 2 4 5

download rpp kurikulum 2013 disini

download materi pramuka ( kepramukaan )





download materi pramuka disini

download lagu Veliz




download lagu Veliz disini

Tuesday, November 25, 2014

Surat untuk Ibu dan Bapak Guru dari Mendikbud

Surat untuk Ibu dan Bapak Guru
dari Mendikbud *

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,

Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan Hari Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.

Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia.

Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita. Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.

Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis.

Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru.

Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di semua level masih banyak, mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan guru harus dituntaskan.

Meskipun demikian, dibalik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, ada wajah masa depan kita. Setiap hari Ibu dan Bapak Guru menemui wajah masa depan Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.

Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.
Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan.

Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.
Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.

Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat, memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan kita.

Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,

Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.

Bayangkan Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak anak-anak kita akan hidup di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai sesuatu yang basi, sesuatu yang bukan lagi kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran hukum, tetapi lebih dari itu korupsi menyangkut persoalan harkat dan martabat kemanusiaan.
Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, "Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru". Seraya, nama Ibu/Bapak Guru disebut.

Ibu dan Bapak Guru mungkin saja tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang meneladani Ibu/Bapak Guru itulah aliran pahala untuk Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti. Pahala yang tiada henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas.

Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.

Akhirnya, kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, saya sampaikan apresiasi. Sekali lagi, atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita teruskan. Suatu saat kelak, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting.

Kelak Ibu dan Bapak dapat berkata, "Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan."

Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru.

Salam hangat,

Anies Baswedan

Menjadi Guru Adalah Suatu Kehormatan

Mendikbud: Menjadi Guru Adalah Suatu Kehormatan

Jakarta, Kemendikbud --- Guru penuai wajah masa depan Indonesia, dan di ruang kelas itulah anak-anak dipersiapkan untuk menyongsong masa depan. Oleh sebab itulah menjadi guru adalah suatu kehormatan. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Jumat (21/11/2014).

“Seiringan dengan rangkaian peringatan Hari Guru Nasional tahun 2014, izinkan saya memulai menyampaikan apresiasi kepada guru-guru kita di seluruh wilayah Indonesia yang telah mengabdi dengan sepenuh hati,” tutur Mendikbud.

Guru hadir di ruang kelas mewakili seluruh masyarakat Indonesia untuk mencerdaskan, mencerahkan, dan membawa anak bangsa kepada masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu, di pundak guru, masyarakat Indonesia menitipkan masa depan bangsa melalui pengembangan sumber daya manusia terdidik.

Mendikbud menekankan, pendidikan tidak hanya diselesaikan oleh pemerintah, tetapi perlu adanya pendekatan gotong royong yang memungkinkan semua pihak untuk terlibat. Dengan adanya gotong royong dan seluruh kalangan turut terlibat, maka berbagai masalah pendidikan dapat diselesaikan.

“Saya mengundang seluruh masyarakat untuk datangi gurumu, cium tangannya, ucapkan terima kasih, dan tanya kabarnya. Karena guru kita yang mencerdaskan, sehingga kita mendapatkan peningkatan kesejahteraan, dan kehidupan yang lebih baik,” pungkas Mendikbud. (Seno Hartono/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Tuesday, November 18, 2014

Pengembangan Kurikulum 2013 Kec. Pendopo, Kec. Muara Pinang, Kec.Lintang Kanan


Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan di Pendopo dengan dibimbing Langsung Oleh Bapak Unseri dan Bapak Rumiyadi Dari Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang Sumsel.  Acara di Buka Oleh Ka.UPTD Kec.Pendopo Drs. Jhon Hery sekaligus memberikan sambutan.

Bapak Jhon Hery Mengharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat menambah wawasan guru tentang kurikulum 2013 dan dapat meminimalisir kesalahan dalam pengisian rapot Kurikulum 2013.Materi pertama disampaikan oleh bapak Unseri tentang Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar.  Materi Selanjutnya adalah Materi Tentang Kepramukaan di Sekolah Dasar yang disajikan oleh Bapak Nurrochim yang juga  telah ditunjuk menjadi Instruktur Provinsi Sumsel Kurikulum 2013.
Berikut adalah materi yang Penulis dapat dari Penyaji ..materi tentang kepramukaan dapat Didownload disini

Dibawah ini kami sajikan juga Foto-foto kegiatan Pengembangan Kurikulum 2013 Kec Pendopo, Muara Pinang dan Lintang Kanan




Bapak Ka.UPTD Kec.Pendopo Drs. Jhon Heri Membuka Acara




Bapak Nurrochim dan Bapak Unseri sedang bersiap untuk menyampaikan Materi



Peserta Konsen Mendengarkan Penjelasan


Peserta Nampak tetap Ceria di saat Rehat Sembari Menikmati Snack




Peserta Kembali Belajar Setelah ISOMA