Sunday, February 16, 2014

Curhat Untuk Empat Lawang...

EMPAT LAWANGKU


Dulu aku bangga tinggal di Empat Lawang

Dulu banyak orang dengan bangga mengaku menjadi anak2 empat lawang yang disegani

yang di perhitungkan oleh kabupaten lain,

tapi kenapa sekarang empat lawangku menjadi brutal...

empat lawangku tak lagi membanggakan,, empat lawangku hanya di cap sebagai negerinya para perampok,, para penjagal.. bahkan banyak yang tidak tau ada kebaikan di empat lawang,, lupa... 

yang mereka tau hanya negeri penjagal,,, banyak protesan keras dari rakyat dan tentunya kami para rakyat yang jelata...

tapi ntah protesan itu sampai kemana,,, apakah sampai kepada mereka para penguasa,,??

atau hanya sampai di Teras2 rumah saja... bahkan mungkin hanya sampai di panitia2 persedakahan...

 mungkin protesan2 itu hanya 'tersangkut di batang kawo emass' yang kami banggakan... atau 'lembongan tempat persedakahan'... yang kaya makin kaya.,,, dan yang miskin hanya bisa berhayal untuk kaya,,karena jika berusaha berdagang ke daerah lain tentunya akan di jagal oleh para penjagal...itu bagi para pedagang,, 

bagaimana orang berani masuk ke empat lawang jika setiap sudut sudah dihadang para perampok,,, 

entah apa karna untuk mencari sesuap nasi,, atau ada faktor lain,,, sehingga orang lebih memilih merampok dari pada mencari rejeki yang halal,,,, ataukah mungkin karna faktor persatuan yang telah terkikis sehingga banyak saling sikut memperebutkan Famor.. sehingga lupa bagaimana membenahi negeri 4 lawang ini,,

sehingga masyarakat kembali seperti sebelum era kemerdekaan,, buktinya,,, masyarakat dari yang anak-anak sampai yang dewasa jika keluar rumah selalu membawa pedang/ Senjata dengan alasan untuk jaga diri,, 

bukan Belanda yang menjajah tetapi orang-orang di negeri ini sendiri,,,!!

atau mungkinkah  pendidikan di daerah ini yang gagal.. ????

ah..kami tidak mengerti ...

entahlah,,, kami hanya orang yang mungkin tidak mengerti bagaimana mengatur negeri,,, yang kami tau hanyalah bagaimana caranya agar hari ini kami bisa makan dengan rejeki yang halal... walau cuma makan dengan "teghong bangko"

belum selesai dengan banyaknya kasus perampokan,, empat lawang juga di hebohkan dengan kasus asusila yang dilakukan oleh sesepuh masyarakat di suatu desa di empat lawang terhadap santrinya.. beberapa anak2 sekolah juga tak ingin kalah,,,, mereka juga menghebohkan empat lawang,,, bukan dengan prestasi,, tetapi dengan tindakan yang apabila disebutkan akan membuat hati ini pilu bagi yang hatinya belum mati,, lantas bagaimana empat lawangku kedepan,,, apakah akan kembali kepada "ZAMAN JAHILIYAH"...Kemungkaran menjadi kebanggaan terselubung.. 

hadeh,,, mungkin ungkapan ini hanyalah ungkapan kami yang tidak mengerti,, yang kami tau hanyalah aman,,, nyaman,,,dan adil,,,

kadang seolah kami sudah lupa bagaimana rasanya tinggal di negeri yang aman , damai dan adil........